Awalnya tidak ada yang istimewa, kami cuma teman yang terjalin karena organisasi yang sering bertemu, merencanakan banyak tugas & perjalanan.  Begitu juga dalam waktu yang lama, kami tidak ada kedekatan khusus dalam satu Tahun belakangan, hingga November 2015 kami menyadari akan adanya sesuatu yang istimewa antara satu sama lain yang membuat kami saling jatuh hati.

Nia sadar bahwa sifat Arman yang Friendly bukanlah sesuatu yang dibuat-buat, bahkan siapapun yang minta tolong, baik pria atau wanita, Arman memang tipe ringan tangan untuk membantu & susah menolak. Begitu juga Arman, menyadari bahwa sifat Nia yang tomboy & punya banyak teman pria  di dukung oleh aktivitas & hobi yang digemari Nia sejak jaman sekolah, bukan karena suka cari perhatian tapi memang sifat kakunya mendukung lebih cepat dekat berteman dengan pria ketimbang wanita.  2015 adalah Tahun yang menandai perjalanan kami.

Setelah Ayah Arman meninggal dunia, Arman harus kembali tinggal di Aceh. Terakhir kali, Nia juga terbang dari Kalimantan untuk turut mengantarkan Ayah Arman ke peristirahatan terakhir di Aceh. Namun beratnya hubungan jarak jauh membuat kami sering berselisih paham & akhirnya memutuskan untuk berpisah di pertengahan Tahun 2019. Sebelumnya kami tidak pernah putus, sekalipun ada masalah yang membuat kami saling diam satu sama lain. Bahkan setelah perpisahan ini, Nia yakin sekali bahwa kami benar-benar tidak berjodoh.

Bebera bulan kami menjalankan kehidupan masing-masing. Saling menahan untuk tidak berkomunikasi selain urusan pekerjaan & usaha yang kami bangun bersama. Hingga di penghujung Tahun 2019 Arman meminta untuk bertemu. Pikiran Nia pertama kali “pasti mau kasih undangan nikah” L.. huu.. Tapi Saat itu Arman malah mengatakan bahwa perpisahan kami adalah sebuah kesalahan, dan dia mau memperbaiki semuanya. Nia waktu itu cuma bisa bilang “kalau balik untuk pacaran lagi kayaknya aku gak bisa, tapi kalau mau ke hubungan yang lebih serius bisa kita bicarakani”.

Seperti sifatnya dari awal, Arman bukan tipe yang banyak omong. Kurang dari 1 bulan setelah pertemuan dengan Nia, Arman benar-benar pergi ke Putussibau dari Pontianak, untuk bertemu orang tua Nia, meminta izin secepatnya melaksanakan lamaran. Akhir Tahun 2019 kami resmi bertunangan.

Meski sempat berpisah & hubungan kami seperti kehilangan arah, Penghujung Tahun 2021 Arman pindah kerja ke Kalimantan lagi, mungkin ini adalah cara Allah menyatukan kami kembali. Hingga pada akhirnya kami sepakat untuk menikah pada Tanggal 15 Mei 2022.